Kompas365, Bandung – Sejumlah laporan menyebut kelompok yang menamakan diri Pembela Ahlu Sunnah (PAS) dan Dewan Dakwah Islam (DDI) menghentikan acara natal tersebut karena menganggap acara keagamaan harus dilakukan di tempat ibadah, bukan di tempat umum.
Acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang digelar di Gedung Sabuga, JL. Tamansari Kota Bandung. dengan menghadirkan Pendeta Stephen Tong terpaksa berakhir dini, Selasa malam (06/12/2016).
Lewat akun instagram, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mencoba menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi soal itu dan menulis. “Kegiatan bisa dilanjut. Hak beragama anda di lindungi negara.”
Namun kemudian, acara KKR itu akhirnya dibubarkan sebelum waktunya.
Baca Juga : AL Ghazali di bully, sang ibu Maia Estianty pasang badan untuk anaknya
“Saya meminta maaf atas kejadian ini karena acara tersebut tidak berjalan dengan lancar dan saya tidak berada ditempat”, Ucap Walikota Bandung Ridwan Kamil
Terkait permasalahan kegiatan kebaktian KKR di Sabuga, Bandung. Terlampir beberapa hal yang perlu disampaikan. pic.twitter.com/m9q3vaD7V4
— ridwan kamil (@ridwankamil) December 7, 2016
Dalam aksinya, massa PAS membawa spanduk bertuliskan “Masyarakan Muslim Jabar meminta kegiatan KKR pindah ke tempat yang telah disediakan (Gereja)”.
Tapi baiknya situasi tersebut tidak memanas dan bisa diselesaikan dalam suasana baik tadi malam” Ujar salah satu Pengurus KKR.